Keceriaan terlihat jelas dari acara Family Gathering PWI Sumut. Ada kebersamaan dan kegembiraan.
Siang yang tidak begitu terik di tepian Pantai Cermin. Deburan ombak membuih terbawa desiran angin laut ke tepian, seolah memecah kepenatan Mery Ismail begitu mendengar namanya dipanggil Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sebagai penerima hadiah utama lucky draw pada acara Family Gathering dan Silaturahmi Keluarga Besar PWI Sumut di Theme Park & Resort Hotel, Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai, Sabtu (4/6). Lantunan musik keyboard di panggung menambah kesyahduan suasana.
Bergegas sambil berlari kecil, wartawati senior Harian Realitas ini keluar dari kerumunan rekan seprofesinya menuju panggung dengan hati girang. Satu unit kulkas dua pintu diambil dari puluhan hadiah lainnya pada lucky draw ini telah disiapkan panitia untuk perempuan yang usianya lebih separuh abad itu.
“Alhamdulillah, alhamdulillah. Kalo rezeki gak ke mana,” ujar Mery, panggilan akrabnya, usai menerima hadiah yang diserahkan langsung Gubernur Edy didampingi Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik, Sekretaris Hamonangan Panggabean, Ketua Panitia Austin Tumengkol, dan unsur panitia lainnya.
Mery Ismail adalah salah satu dari unsur kepanitiaan pada kegiatan yang dihadiri ratusan wartawan berikut keluarganya dari berbagai daerah di Sumut itu. Bersama rekan lainnya yang duduk di kepanitiaan, Mery memang sejak sepekan belakangan begitu repot mengurusi segala sesuatunya agar gawean akbar PWI Sumut yang dikomandoi Austin Tumengkol, Pemimpin Redaksi waspada.co.id, berjalan sukses.
“Letihnya terbalas,” ujar Mery Ismail sumringah dengan nada canda kepada inilahmedan.com yang menemuinya.
Family Gathering PWI Sumut, sasaran utamanya untuk lebih mempererat kembali ikatan silaturahim sesama wartawan. Selain memperkuat ikatan batin yang kuat di bawah naungan organisasi pers itu, juga untuk memberikan kegembiraan bagi keluarga insan pers tersebut.
“Kita memang ingin berkumpul, bersilaturahim, bergembira bersama di Theme Park Pantai Cermin ini,” kata Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik didampingi Ketua Panitia Austin Tumengkol.
Kegembiraan ratusan wartawan bersama keluarganya terlihat jelas pada hari itu. Duduk bersila di atas tikar-tikar, di bawah pohon rindang, mereka bersenda gurau, melepas rindu setelah sekian lama tidak bertemu. Ada juga yang menikmati embusan angin sepoi sambil mengisap sebatang rokok di tepian pantai yang dipagari tali besi. Ada juga yang bergembira riang berenang bersama keluarganya di lokasi wisata bahari itu.
“Aku sudah tiga tahun gak jumpa sama dia. Dia entah di mana, aku entah di mana. Padahal masih di Medan juga kita ya pren,” kata Wahyu, wartawan Harian Realitas yang bisa melaksanakan tugas jurnalistiknya di kepolisian kepada rekannya yang bisa meliput di pos pemerintahan.
Bersua rupa antar-sesama anggota PWI Sumut dari berbagai daerah, saling kenal mengenal, mempererat silaturahmi menggapai kegembiraan, memang sudah menjadi niat Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik beserta pengurus lainnya. Bagi Farianda, persaudaraan sesama wartawan seluruh Sumut penting untuk membangun PWI lebih baik ke depannya.
Rasa kekeluargaan antar-wartawan memang begitu terasa. Guyonan canda yang diakhiri dengan tertawa Bersama semakin menasbihkan bahwa PWI Sumut adalah wadah atau rumah bagi mereka.
“Kita ini satu keluarga dalam rumah besar PWI Sumut. Semoga jalinan silaturahmi semakin kuat dengan kegiatan ini,” kata Ketua Panitia Austin Tumengkol didampingi Sekretaris Amru Lubis, wartawan Harian Analisa.
Kegembiraan yang diselingi tembang lagu diiringi musik keyboard semakin sempurna ketika panitia kembali mencabut undian lucky draw. Tempik sorak bergema ketika panitia membacakan nama yang beruntung mendapat hadiah.
Ayub Kesuma misalnya. Wartawan Harian Metro24 ini adalah satu dari sekian wartawan yang beruntung mendapat hadiah. Datang bersama keluarganya, Ayub, dengan langkah sigap naik ke panggung menjemput hadiah sepeda. Ucapan selamat dari rekan-rekan ditujukan kepadanya. Beberapa wartawan sengaja bercanda.
“Jual Yub. Gopek, cash ini. Mau kau?” tawar seorang rekannya.
“Gaklah. Untuk anakku sekolah ini,” balas Ayub.
Tak lama rekan lainnya, Hendra Irawan, wartawan Analisa menghampiri Ayub sambil berbisik di telinganya. Setelah itu, ketawa pun pecah dari keduanya.
Setahu rekan-rekannya, Ayub selalu beruntung mendapatkan hadiah lucky draw PWI Sumut. Sebelumnya, Ayub mendapat hadiah satu unit sepeda motor Honda Revo.
“Memanglah kau, Yub. Badan lotre,” ujar rekannya bercanda.
Ayub terlihat ‘senyam-senyum’ sambil terkekeh. Dengan penampilannya berkacamata gelap, Ayub mengendarai sepeda hadiahnya menemui anak dan istrinya yang juga menanti kedatangannya dengan girang.
Di pojok yang berbeda di bawah naungan tenda, sekumpulan wartawan juga terlihat harap-harap cemas menunggu penantian namanya dipanggil panitia untuk menjemput hadiah. Namun tak satu pun ada yang dipanggil.
“Bah, dari puluhan hadiah, payung pun tak nyenggol. Itulah kalo belum rezeki,” ujar seorang wartawan yang senasib dengan wartawan lainnya.
Bahkan terkadang, rezeki yang sudah di depan mata pun bisa luput juga. Ketika panitia menyebut satu nama sebagai penerima hadiah, yang dipanggil malah tak nongol-nongol juga sehingga namanya terpaksa dibatalkan.
Ada juga nama yang dipanggil, lantaran dipanggil tiga kali tak muncul juga, akhirnya dibatalkan. Tapi beberapa menit kemudian yang dipanggil muncul dengan nafas sedikit tersengal, panitia tetap membatalkan karena sudah komitmen dari awal.
“Tapi begitu pun, kita tetap beri hadiah hiburan karena sudah datang meski telat,” kata M Syahrir, host yang juga Ketua DK PWI Sumut.
Beragam adegan kebersamaan dan kegembiraan sesama wartawan terus terbangun. Gubernur Sumut Edy Rahmayadi sepertinya sudah melihat itu dari awal kedatangannya.
“Ikatan batin sesama wartawan harus diperkuat agar tidak mudah terpecah belah,” pesan Gubernur Edy.
Dengan solidnya insan pers, Gubernur Edy berharap peran pers Sumut dapat terus mengawal pembangunan daerah ini.
“Wartawan menjadi instrumen penting pembangunan, terutama sektor ekonomi, dalam hal penyebarluasan informasi,” kata Gubernur Edy yang pada acara itu dihadiri Bupati Serdang Bedagai Darma Wijaya dan Ketua Umum PB Adat Melayu Indonesia yang juga mantan Gubernur Sumut Dato’ Sri Syamsul Arifin dan Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting.
Wartawan, kata Gubernur Edy, juga diminta untuk terus menjaga profesionalitasnya.
“Nanti ada di kubu yang sana, ada di kubu yang sini dan mulai saling memanaskan, itu gak membangun namanya. Bekerjalah profesional dan independen, seperti itulah harusnya wartawan,” katanya.
Gawean Family Gathering PWI Sumut ini menjadi catatan penting bagi wartawan dalam memupuk kebersamaan. Tentunya bagi Ayub Kesuma, yang baru saja tiba menemui anak dan istrinya menunggu dengan setia dengan sepeda hadiahnya.
“Untuk kita ini ya, Yah,” tanya anaknya yang paling bungsu. “Iya,” jawab Ayub tersenyum sambil mengelus rambut anaknya.
Penulis: Bambang Sri Kurniawan (inilahmedan.com)