MEDAN – Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia, Fahmi Fadzil, membahas perspektif hubungan kewartawanan antara Indonesia dan Malaysia serta peluang kerja sama pers kedua negara dengan sejumlah pimpinan media massa, Senin (6/2).
Diskusi yang berlangsung daring tersebut dipandu oleh Asro Rokan selaku Presiden Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia-Indonesia (Iswami). Ikut dalam diskusi tersebut Wapemred Waspada Online Austin TUmengkol, SR Hamonangan Panggabean (Analisa), Virna P Setyorini (LKBN Antara), Iswandi (Bernama), Nur Hasan Murtaji (Republika), dan Indra Subagja (Kumparan)..
Disebutkan Fahmi, Hari Pers Nasional (HPN) dan Hari Wartawan Nasional (Hawana) melebarkan jaringan wartawan regional ASEAN guna menuju satu komunitas ekonomi di Asia Tenggara.
“Saya harap dengan Hari Pers Nasional dan Hawana (Hari Wartawan Nasional) bulan Mei nanti, kita kukuhkan persahabatan dan rapatkan hubungan untuk ASEAN serta kedua negara khususnya,” kata Fahmi dalam diskusi menyambut HPN 2023 di Medan.
Fahmi berharap hubungan erat itu tidak berhenti sebatas undangan menghadiri HPN dan Hawana, tetapi juga dengan lebih melebarkan jaringan hubungan wartawan ASEAN. Pasalnya, hubungan tersebut menjadi simbol signifikan eratnya hubungan Indonesia-Malaysia.
“Karena itu, interaksi antara wartawan Indonesia dan Malaysia sangat penting sehingga bisa saling belajar cara media kedua negara menghadapi tantangan kehadiran media sosial raksasa, seperti TikTok, Google, dan Meta yang sama-sama memengaruhi perekonomian,” sebutnya.
Tak hanya itu, menteri lulusan Universitas Purdue di Amerika Serikat itu berharap segera terbentuknya Persatuan Wartawan Malaysia guna menjadi wadah organisasi para jurnalis di negaranya. Kesempatan tersebut pun membuka peluang kerja sama peningkatan kualitas dan etika wartawan dalam bentuk uji kompetensi seperti di Indonesia.
“Melihat eratnya hubungan wartawan kedua negara, tentu saja kami siap bekerja sama dan berbagi ilmu maupun pengalaman untuk meningkatkan kualitas rekan-rekan wartawan di Malaysia. Bila sudah ada PWM nanti, bukan tak mungkin pak menteri bisa fasilitasi gelaran uji kompetensi wartawan di sana,” kata Austin Tumengkol yang juga pernah mengikuti Malaysian Press Institute Journalism Fellowship Programme di Kuala Lumpur. (pwisumut)