MEDAN – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi berhasil mendapat Anugerah Pena Emas Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Edy meraih penghargaan tertinggi PWI ini dengan predikat cumlaude, setelah lebih satu jam diuji para panelis.
Ke-11 panelis yang menguji makalah bertajuk ‘Pers Mitra Strategis Wujudkan Sumatera Utara Yang Maju, Aman dan Bermartabat’ karya Edy Rahmayadi antara lain pengurus PWI, seperti Sekjen PWI Mirza Zulhadi, Mochtar Nurjaman, Direktur ATVI Eduard Depari serta Ketua PWI Pusat Atal S Depari sebagai pimpinan sidang.
“Pak Gubernur punya cara tersendiri yang unik bermitra dengan pers. Dia memberikan penghargaan yang besar kepada pers, itu terlihat dari hubungan beliau dengan mereka, dia mudah ditemui, mudah diwawancara, itu sangat luar biasa,” kata Atal.
PWI memberikan nilai cumlaude kepada Gubernur Sumut, karena telah memberikan kebebasan luas kepada insan pers, mengimplementasikam teori-teori pers demokrasi. Selain itu, dia juga mendorong perusahaan pers Sumut tetap tumbuh di masa yang sulit.
“Kepedulian Pak Gubernur pada pers patut diapresiasi, membantu perushaan pers tanpa berharap timbal baliknya, terutama di masa-masa sulit,” kata Atal lagi.
Gubernur Sumut menganggap pers merupakan kebutuhan bagi pejabat politik termasuk gubernur. Menurutnya, pers merupakan instrumen penting dalam pembangunan bangsa khususnya di Sumatera Utara.
“Bagi saya, pers itu lebih dari mitra, tetapi kebutuhan Saya, seperti makan, makan kan kadang ada kepedasan, keasinan, kurang ini itu, tetapi butuh dan tanpa pers kita akan sulit membangun negeri ini,” kata Edy.
Dia juga merasa terhormat mendapat penghargaan Pena Emas yang merupakan Anugerah tertinggi PWI kepada seseorang. Dia berharap pers di Sumut terus berkembang dan semakin berkualitas.
“Terima kasih atas penghargaan yang luar biasa ini, saya tentu merasa terhormat mendapat Anugerah Pena Emas, mudah-mudahan pers kita semakin baik ke depannya,” kata Edy mengakhiri. (pwisumut)