JAKARTA – Insan pers kembali membanggakan Sumatera Utara dengan menerima Press Card Number One (PCNO) dalam rangka puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 di Jakarta, Selasa (20/2).
Setelah lolos proses seleksi dan penjaringan oleh panitia, Ketua Dewan Kehormatan Provinsi Persatuan Wartawan Indonesia (DKP PWI) Sumut Drs Muhammad Syahrir MIKom akhirnya dinyatakan layak menerima PCNO yang diserahkan oleh Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun di hadapan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Econvention-Eco Park Ancol.
Selain Syahrir, ada Hasril Chaniago (Penasihat PWI Sumbar), Budiharjo (Sekretaris DKP Bali), Sadagori Henoch (Wakil Ketua Bidang Kerja Sama PWI/Kalteng), Kambali (Wakil Ketua Bidang Media Siber & Multimedia PWI Riau), Luna Agustin (Wakil Bendahara PWI Riau), Hermanto Ansam (wartawan senior Riau), Sri Mulyadi (Ketua DKP Jateng), Achmad Zaenal Muttaqin (Bendahara PWI Jateng), R Widiyartono (Ketua Badan Khusus UKW Jateng), Adhi Wargono (Ketua Dewan Penasihat PWI Jaya), Budi Nugraha (Wakil Ketua Satgas Antihoax PWI Pusat/DKI), Norman Chaniago (pendiri Siwo PWI Jaya), dan Teguh Santosa (Ketua Umum JMSI).
“Pastinya kita mensyukuri telah dinilai layak mendapat apresiasi penghargaan tertinggi ini yang setara lifetime achievement award. Dalam menjalankan tugas jurnalistik, seorang wartawan tak akan pernah berharap award, namun itu merupakan bagian dari profesinya yang harus dijalankan,” kata Komisioner Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Sumut itu.
Secara pribadi, Syahrir mengapreasi penghargaan PCNO yang diberikan PWI. Apalagi status penerima PCNO juga disebut sebagai bukti bahwa penerima adalah wartawan profesional dengan kompetensi dan integritas tinggi.
“Insya Allah ini menjadi inspirasi rekan-rekan yang lain, karena sebelumnya PCNO ini juga sudah diterima para senior. Hanya saja, tahun ini memang lebih selektif dan ketat karena penerima harus benar-benar memenuhi persyaratan yang telah ditentukan panitia dari PWI Pusat,” sebut pendiri Harian Realitas tersebut.
Syarat dimaksud adalah insan pers yang masih hidup dan aktif menghasilkan karya jurnalistik yang diakui tingkat nasional/internasional secara konsisten minimal selama 25 tahun (tajuk, tulisan, berita maupun foto). Lalu, menjadi pelopor dan tokoh pengembangan genre jurnalistik tertentu, seperti jurnalisme, investigasi, presisi, hiburan, olahraga, televisi, radio, digital, dan lainnya.
Penerima turut konsisten dan berkontribusi memajukan dunia jurnalistik Indonesia melalui gagasan dalam tulisan, artikel atau buku. Selain itu, konsisten berkontribusi membela kemerdekaan pers lewat gagasan karya dan kiprahnya serta memajukan SDM pers nasional melalui keterlibatan pribadi/lembaga dalam pelatihan.
Dengan demikian, Syahrir yang menekuni profesi wartawan sejak tahun 1990 mengikuti jejak para senior pers Sumut lainnya, Di antaranya, H Prabudi Said, H Teruna Jasa Said, Hj Rayati Syafrin, H Sofyan Harahap, H Sofyan, Ali Sukardi, Supandi Kusuma, Sjamsuar Djamil, Hermansjah, Ibrahim Sinik, M Yazid, dan GM Immanuel Panggabean.
Puncak peringatan HPN 2024 turut memberi penghargaan Medali Emas kepada Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang diserahkan H Tribuana Said MDS juga tokoh pers nasional dan Komisaris Utara Harian Waspada. Gubernur Sulut Olly Dondokambey menerima Pena Emas diikuti penyerahan peraih Anugerah Adinegoro dan Anugerah Kebudayaan. (pwisumut)