MEDAN – Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerja sama dengan PWI Sumut sukses dan resmi ditutup di Hotel Grand Inna Medan, Jumat (27/9).
Ketua PWI Pusat, Hendry Ch Bangun, menyebutkan proses belajar mengajar selama SJI berjalan sesuai seperti yang diinginkan.
“Kita bersyukur acara ini telah selesai Kita sudah mencapai di titik terakhir dalam pelatihan pendidikan, tetapi sesungguhnya ini justru awal kinerja. Seluruh pemateri sudah mengajarkan kita bahwa wartawan memiliki tujuan yang mulia, yaitu bekerja untuk kepentingan publik, ” ucap Hendry.
Sekolah Jurnalisme ini, ujar Hendry, adalah penyelenggaraan kelima di Indonesia dan dibiayai Kementerian Pendidikan. Sebelumnya, SJI digelar di Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Selatan.
“Rencananya, PWI akan menggelar SJI keenam di daerah Papua. Nantinya, SJI akan diadakan di Papua dan Sorong,” sebut Hendry.
Hendry menegaskan program prioritas PWI adalah pendidikan, pendidikan, dan pendidikan. Di antaranya, SJI dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
“Ada satu program yang belum berjalan, yaitu sosialisasi pers berkebangsaan,” pungkasnya.
Kurikulum SJI meliputi Wawasan Kebangsaan Dalam Jurnalistik, Teknik Wawancara, Filosofi Profesi Wartawan, Integritas, Bahasa Indonesia dalam Jurnalistik, Berpikir Kritis dan Kreatif, Jurnalisme Multi Tasking, Jurnalisme Data, Visualisasi, dan Infografis, Fotografi, Membangun Jaringan Kerja Wartawan yang Berintegritas, Videografi dan Pemanfaatan AI serta Mencari dan Mengembangkan Berita.
Di akhir kegiatan, Ketua Bidang Pendidikan PWI Pusat Suprapto, Direktur SJI Ahmed Kurnia, dan Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik memilih lima peserta dengan karya tulis terbaik. Kelima peserta itu adalah Siti Amelia (Mimbar Umum), Thamrin Samosir (Top Metro), Putra Ahmad Nugraha (Analisa), Kurnia Hamdani (LKBN Antara), dan Arie Gusti Kurniawan Sinaga (Realitas). (pwisumut)