MEDAN – Kasus kekerasan dan penganiayaan terhadap wartawan kerap terjadi. Kasus teranyar, salah satu wartawan di Kabupaten Mandailing Natal (Madina) menjadi korban pengeroyokan.
Terkait kondisi tersebut, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut) H Farianda Putra Sinik SE mengimbau agar wartawan lebih mengutamakan keselamatan saat menjalankan tugas jurnalistiknya.
“Jangan konyol atau nekat saat menjalani tugasnya, karena kita sendiri yang bisa menjaga diri. Jadi wartawan tetap harus utamakan keselamatan saat meliput,” ucap Farianda didampingi Wakil Ketua Bidang Pembelaan Wartawan Amrizal dan Wakil Ketua Bidang Media Siber & Multimedia Austin Tumengkol di Medan, Kamis (10/3).
Selain itu, Farianda juga meminta agar wartawan dapat membekali diri sekaligus memahami dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ), UU Pers, Pedoman Pemberitaan Media Siber, etika pers, dan Pedoman Pemberitaan Ramah Anak (PPRA).
“Apalagi seluruh item ini sudah dipegang, dikuasai, dan dipahami, maka Insya Allah wartawan kita bakal profesional dan kompeten di lapangan,” sebut Pemimpin Redaksi Harian Medan Pos tersebut.
Farianda juga mengingatkan kepada masyarakat agar tidak main hakim sendiri. Menurutnya, jika merasa dirugikan atas pemberitaan yang diterbitkan maka dapat menyelesaikannya melalui prosedur yang berlaku.
“Ada saluran yang telah diatur melalui kode etik atau UU Pers, ada hak jawab dan somasi. Jika belum puas juga, silakan datang ke PWI dan kami mediasi,” pungkasnya.