HPN 2025: Wartawan PWI Sumut Undang Decak Kagum Masyarakat Riau

PEKANBARU, Waspada.co.id – Malam puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Pekanbaru menjadi saksi kemeriahan budaya dan sastra, ketika puisi Mesin Kawin karya sastrawan legendaris Sutardji Calzoum Bachri menggema di Rumah Singgah Tuan Qadi, Sabtu (8/2). Puisi…

 0  12
HPN 2025: Wartawan PWI Sumut Undang Decak Kagum Masyarakat Riau

PEKANBARU, Waspada.co.id – Malam puncak perayaan Hari Pers Nasional (HPN) 2025 di Pekanbaru menjadi saksi kemeriahan budaya dan sastra, ketika puisi Mesin Kawin karya sastrawan legendaris Sutardji Calzoum Bachri menggema di Rumah Singgah Tuan Qadi, Sabtu (8/2).

Puisi tersebut dibacakan dengan penuh penghayatan oleh Muhammad Sejari, delegasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara. Suaranya yang lantang dan berirama membawa pendengar ke dalam dunia metafora yang dalam.

Ratusan insan pers dari berbagai daerah yang hadir di sana terhanyut dalam lantunan kata-kata, yang menghidupkan kembali semangat sastra di tengah euforia peringatan hari besar insan pers Indonesia.

Tidak hanya menghadirkan estetika sastra, pembacaan puisi ini juga menciptakan momen reflektif bagi para hadirin. Terlebih, ketika Sejari melantunkan bagian puisi dengan bunyi “krik… krik… krik…”, suasana menjadi hening. Alunan suara rendah yang melankolis perlahan naik ke puncak ekspresi, menciptakan suasana magis yang menyelimuti halaman Rumah Singgah Tuan Qadi di tepian Sungai Siak.

Salah satu tokoh masyarakat Pekanbaru, H. Syahrial Idris, yang juga Ketua RW 01 Kampung Bandar, mengungkapkan kekagumannya terhadap puisi yang awalnya membingungkan karena judulnya.

“Awalnya kami bertanya-tanya, kenapa Mesin Kawin? Tapi setelah mendengar lantunan puisinya, ternyata ini tentang gesekan partikel logam, suara yang tercipta dari otomotif yang bergerak, seakan takut hancur. Ini luar biasa,” ujar Syahrial dengan penuh apresiasi.

Party Durian dan Kebersamaan Insan Pers

Selain pembacaan puisi, malam puncak HPN 2025 juga diwarnai dengan acara party durian yang semakin mempererat kebersamaan para jurnalis dari berbagai daerah. Acara ini menjadi simbol bahwa HPN bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi juga wadah silaturahmi dan perayaan budaya.

Ketua Umum PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, mengapresiasi inisiatif PWI Sumut yang membawa sentuhan sastra ke dalam perayaan HPN.

“Pers bukan hanya tentang berita dan informasi, tetapi juga tentang bagaimana menyampaikan realitas dengan seni dan keindahan. Puisi yang dibacakan malam ini adalah bukti bahwa jurnalisme dan sastra bisa berjalan beriringan,” katanya.

Perayaan HPN 2025 di Riau menjadi bukti bahwa pers bukan sekadar media komunikasi, tetapi juga penjaga nilai budaya dan seni. Dengan lantunan puisi yang menggema di Bumi Lancang Kuning, HPN tahun ini menjadi lebih bermakna dan meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir. (wol/pwisumut)

What's Your Reaction?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow